Kamis, 22 September 2016

Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi usaha tani dapat dibedakan berdasarkan :

1. pola usaha tani
2. tipe usaha tani
3. struktur usaha tani
4. corak usaha tani
5. bentuk usaha tani
Klasifikasi menurut pola pada dasarnya menggolongkan usaha tani berdasarkan macam lahannya. ada 2 pola pokok :
– pola usaha tani lahan basah (sawah)
– pola usaha tani lahan kering
Beberapa jenis sawah yang variasinya dipengaruhi oleh sifat pengairannya yaitu :
– sawah dengan pengairan teknis
– sawah dengan pengairan setengah teknis
– sawah dengan pengairan sederhana
– sawah tadah hujan
– sawah pasang surut, umumnya dimuara-muara sungai
– sawah lebak
Pola usaha tani lahan basah : – padi-padi
– padi-palawija-padi
– padi-palawija
Pola usaha tani lahan kerin: padi, palawija



 PERBEDAAN USAHATANI DAN PERUSAAN PERTANIAN

Menurut Suratiyah, secara garis besar ada dua bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu usahatani dan perusahaan pertanian. pada umumnya yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha keluarga sedangkan yang lain adalah perusahaan pertanian. Perbedaan pokok antara usahatani dan perusahaan pertanian terletak pada 8 hal, yaitu sebagai berikut.

1. Tujuan akhir
    Tujua akhir usahatani adalah pendapatan pertani yang terdiri atas laba, upaya tenaga dan bunga modal sendiri. pendapatan yang dimaksud adalah selisih antara ilai produksi dikurangi dengan biaya yang betul-betul dikeluarkan oleh petani. sementara perusahaan pertanian tujuan akhirnya adalah keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, yaitu selisih antara nilai hasil produksi dikurangi dengan biaya.

2. Bentuk Hukum
    Ushatani  tidak berbadan hukum. Sedangkan perusahaan pertanian pada umumnya mempunyai badan hukum.

3. Luas Usaha
    Usahatani pada umumnya berlahan sempit yang biasanya disebut gurem karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 ha. Perusahaan pertanian pada umumnya berlahan luas karena orientasinya pada efisiensi dan keuntungan.

4. Jumlah Modal
Usahatani mempunyai modal per satuan luas lebih kecil dibanding dengan perusahaan pertanian.

5. Jumlah Tenaga yang dicurahkan
     Jumlah tenaga yang dicurahkan per satuan luas usahatani lebih besar daripada perusahaa pertania.

6. Unsur Usahatani
     Yang membedakan unsur usahatani dengan perusahaan pertanian terletak pada tenaga luar yang dibaya. Pada usahatani melibatkan pertanian hanya tenaga luar yang dibayar. Unsur lainnya tanah dan alam sekitar serta modal merupakan unsur yang dimliki, baik usahatani maupun perusahaan pertanian.

7. Sifat Usaha
      Usahatani pada umumnya bersifat subsistence, komersial, mauu semi komersial. Seementara perusahaan pertanian selalu bersifat komersial artinya selalu megejar keuntungan dengan memperhatikan kualitas maupun kuantitas produknya.

8. Pemanfaatan terhadap hasil-hasil pertanian
      perusahaan pertanian yang mutahir, bahkan tidak segan-segan membiayai penelitian dei kemajuan usahanya. Perusahaan pertanian biasanya mempunyai bagian penelitian dan penggembang  yang berfungsi untuk mencari dan menemukan terobosan-terobosan baru baik dari segi teknik bercocok tanam, pengolahan hasil, maupun pasarannya. Semenatara usahatani karena keterbatasan modal, peralatan, dan human capital maka terobosan-terobosan baru tergantung pada hasil penelitian dan pengembangan pemerintah melalui Departemen Pertanian dengan Balai-balai penelitian dan pemgembangan eknologi sertan tenag-tenaga penyuluh. Pertanian menerapkan hasil-hasil penelitian tersebut serta mengamati dan mengikuti demostrasi plot serta upaya-upaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah lainnya.




  RESUME FAKTOR PRODUKSI TANAH

Tanah merupakan salah satu faktor produksi yang sangat dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sebuah pabrik tenntu harus dipikirkan berapa luas tanah yng dibutuhkan. Tinggi rendahnya harga tanah ditentukan oleh letak, luas dan juga tingkat kesuburan tanah. Permintaan akan tanah selalu meningkat, sedangkan tanah tidak bisa diperluas lagi itulah sebabnya harga tanah semakin meningkat. Pada tingkat harga berapapun, penawaran akan tanah selalu ada. Dalam hal ini dapat kit katakan bahwa penawaran taah inelastis. Ada dua kemungkinan rumah tangga produksi memperoleh tanah. Kemungkinan yang pertama dengan membeli tanah. Jadi rumah tangga produksi membayar sejumlah tertentu sesuai dengan harga tanah tersebut. Kemungkinan yang kedua rumah tangga produksi menyewa tanah dari rumah tangga konsumsi, jadi dalam hal ini rumah tangga konsumsi dapat memperoleh imbalan yang bernama penghasilan sewa rumah tangga produksi akan membayar biaya sewa.    
.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar